Friday, February 16, 2018

Management Bandwidth MikroTik Menggunakan Simple Queue & Queue Tree

QoS MikroTik Bagian 2
Simple Queue & Queue Tree



Pada router mikrotik sudah tersedia fitur Queue yang mampu melakukan limitasi atau pembatasan pada bandwidth.

Ada 2 jenis Queue pada mikrotik:
  1. Queue Simpel : merupakan jenis bandwidth management yang dapat dikonfigurasi secara mudah. Biasanya simple queue digunakan hanya untuk pembatasan pemakaian bandwidth (upload dan download) tiap client. Jenis queue ini sangat cocok di implementasikan pada jaringan skala kecil hingga menengah.
  2. Queue Tree : merupakan jenis bandwidth management yang sangat kompleks. Secara garis besar fungsinya sama dengan simple queue hanya pada queue tree bandwidth management akan di kelompokan kedalam group / parent sehingga akan terlihat seperti hirarki. Untuk menggunakan Queue ini kita harus mengaktifkan mangle di menu firewall, sehingga kita dapat melakukan limitasi atau memberikan prioritas pada lalu lintas apapun seperti email, browsing, game dll

Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree 

  • Queue Simple

  1. Simple Queue melimit secara fix dan memiliki aturan yang ketat.
  2. Simple Queue akan memproses dari antrian secara terurut mulai dari atas hingga ke bawah.
  3. Simple Queue melakukan limit dua arah sekaligus traffic Upload dan Download.
  4. Simple Queue akan lebih di proses atau prioritaskan terlebih dahulu dibandingkan Queue Tree jika digunakan secara bersamaan. 
  5. Simple Queue dapat memproses antrian yang di tandai oleh paket mangle.
  6. Simple Queue sangat cocok bagi admin yang tidak mau ribet dengan adanya traffic control pada mangle.

  • Queue Tree

  1. Queue Tree membagi bandwidth secara fixed dan tidak memiliki aturan yang ketat.
  2. Queue Tree tidak memperhatikan antrian sehingga proses akan dijalankan secara bersamaan. 
  3. Queue Tree melakukan limit secara directional (satu arah).
  4. Queue Tree sangat bergantung pada firewall mangle jika melakukan pembatasan trafik dan membedakan proses upload/download.
  5. Queue Tree akan di nomer duakan setelah simple queue.
  6. Untuk melakukan konfigurasi queue tree admin harus mengetahui traffic control lalu lintas yang ada.


  • Contoh Simple Queue

Membatasi user berdasarkan ip address tertentu (berdasarkan alamat ip misal 192.168.101.254), perhatikan gambar berikut:



Gambar pertama adalah konfigurasi dimana user dengan ip address 192.168.101.254 di batasi bandwidthnya dengan limit-max 512kbps Upload dan limit-max 1Mbps download, sedangkan gambar kedua adalah batas limit-min 256kbps Upload dan limit-min 512kbps download.

Bagaimana bila kita akan membatasi bandwidth dalam satu jaringan LAN, misalkan yang akan kita batasi adalah LAN dengan ip 192.168.101.1/24, maka kita hanya mengganti destination target seperti pada gambar 1 target adalah 192.168.101.254 kita ganti dengan 192.168.101.0/24. Target ip 192.168.101.0/24 adalah wakil dari seluruh user jaringan LAN subnet /24.
Simple Queue juga dapat sekaligus menentukan antrian dengan setting priotity antrian dengan nilai priority 1 (Highest priority) dan 8 (Lowest priority).


  •  Contoh  Queue Tree
Merupakan fitur bandwidth management di Mikrotik yang sangat fleksibel dan cukup kompleks. Pendefinisian target yang akan dilimit pada Queue Tree tidak dilakukan langsung saat penambahan rule Queue namun dilakukan dengan melakukan marking paket data menggunakan Firewall Mangle.

Membuat Queue tree mangle untuk user jaringan 192.168.101.0/24

Membuat Mangle Connection

  1. Pilih Menu IP>Firewall>Mangle>klik tanda +
  2. Isi kolom chain=forward; dst address 192.168.101.0/24
  3. Pindah ke tab action, isi kolom action=mark connection
  4. Beri nama baru pada new connection mark=conn-dowload
  5. Centang passthrough
Buatlah satu mangle lagi dengan nama new connection mark=conn-upload, isi src address dengan alamat yang tadi di dst address, kosongkan dst address. 

 
Membuat Mangle Packet
Isilah seperti pada gambar di bawah ini:


Begitu pula untuk mangle  upload tinggal mengganti connection mark= conn-upload dan new paket mark menjadi client-upload.
Dari kedua mangle Queue Tree diatas dapat kita lihat klasifikasi koneksi jaringan dan paket yang akan kita Queue Tree.

Sekarang kita mulai Queue Treenya.



Name           = Nama Konfigurasi yang di buat
Parent           = Nama interface lokal yang akan di limit
Packet Mark = Nama Mangle yang telah kita buat di atas
Limit At        = min bandwidth
Max Limit    = max Bandwidth

Buatlah 1 lagi dengan nama client-upload dan paket mark=client-upload

Oh ya dari tadi saya tidak pernah pernah bilang OK, Jangan lupa setelah bikin konfigurasi di apply kemudian di OK.

OK Queue tree selesai, untuk test hasilnya silahkan lakukan sendiri. Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment